Nekat dan tersasar

  ceritanya begini, pada waktu itu aku masih kerja di peroyek ya jabatan masih kecil, dan baru belajar jadi admin perusahaan,tetapi sebelum pengangkatan aku masih di posisi jabatan awal. Waktu itu sekitar pukul 4 lewat (sore hari), mau pulang, ya kebetulan kerja di daerah hutan. Walaupun tempat aku kerja sudah memulai dekat dengan daerah pemukiman penduduk. Kata orang tua jangan sembarangan jalan jalan pada sore hari sembarangan sekitar jam 16.00 lebih atau jm 17.00, orang kami bilang sarap bahari. Apa lagi jalan di hutan nanti tersasar. Wah aku waktu itu gak peduli, ya udah aku mau pulang duluan, aku lihat
teman masih bekerja, kebetulan pekerjaan aku sudah selesai. Sipp ini, aku bisa pulang dengan jalan tikus atau jalan memotong lewat jalan hutan, nanti datangnya tepat di belakang rumah tempat tinggal kami. Tidak perlu lewat jalan utama,aku mau mencoba jalan ini. Begitulah pikiran aku waktu itu. Tidak tau apa karena godaan, atau memang suka nekat karena mencoba pengalaman baru.

Ok, lihat posisi matahari dan bulan (lagi sok jadi navigator ala nami di anime one piece) sip, dikirakan kalau aku jalan lurus tepat di belakang rumah. Lalu gue jalan lurus, eh. .kok gak ada jalan? Ya udah buat jalan sendiri, belok kiri sedikit lalu maju lurus lagi. .pada waktu itu rumput rumput (bahasa kerennya "gulma") lebih tinggi dari pada aku, walaupun tinggi aku 164cm, tiba tiba ketemu pondok, dimana disampingnya ada sawah kecil, tidak besar, tidak sampai 10meter (pembibitan) tetapi kok tidak ada yang nampak bekas orang berjalan di rumput rumput? Akhirnya tanda tanyapun muncul, akupun tak peduli aku harus lanjut,ak lihat matahari dan bulan yang sudah nampak,kayakny benar, aku harus terus lurus,akhirnya aku jalan lagi, tiba tiba ketemu pondok lagi, tetapi tidak ada bekas orang jalan, disekitar banyak tunggul yang habis terbakar,jika dilihat itu sudah lama sekali, akupun mulai takut, jika aku belok ke kanan berarti aku menuju jalan raya, berarti aku menyerah, jika aku maju aku akan sampai di rumah,jika ke kiri akukan ke hutan yang lebih dalam. Begitulah pikiranku pada waktu itu.

Yaudah aku lanjut aja, waktu itu terasa sudah lama sekali mau 30menit gitu, jalan lagi, di sebelah kiri nampak trowongan,ada pohon bambu, aku mencoba kesana, pikiran aku sudah ragu, masuk tidak ya? Ya udah aku nyerah aku ke kanan aja ke jalan raya, tidak usah masuk, yang jelas aku sudah merasa merinding dimana mana, sambil baca baca surah pendek dan al fatihah, ak jalan k kanan yg tadinya lurus saja. Aku mau menuju jalan raya, aku jalan lewati rumput yang tinggi tingi, tidak lama kemudian nampak jalan yg lapang, alhamdulilah, dan tiba tiba aku dikejutkan, subhanallah ini jalan tadi dimana aku memulai jalan pulang, aku lihat di samping masih ada teman dan baru pulang.

        Masak aku pergi dari sini dan datang disini lagi?walaupun aku datangny bukan dari tempat aku pergi, jarakny cuma berapa meter saja, dapat dikatakan aku datang dari ujung hutan padahal aku kerja ya paling jauh 50o meter dari jalan raya. Dipikir pikir berarti aku jalannya berputar,dan apajadinya jika aku masuk ke terowongan itu? Tanpa pikir panjang aku langsung berlari menemui teman yang mau pulang. Lalu jika dipikri, teman teman kerja bawa alat berat,exsavator yg jalannya lambat ditambah kerja lagi dikirakan paling mentok 15menit sudah kelar,tetapi aku merasa berjalan lama sekali dan datang di tempat ini dilihat teman teman baru pulang. Dan setelah ditanya mereka tidak istirahat lagi.

        Itulah sedikit cerita perjalanan nekat yang sedikit aneh. Mungkin itulah kata orang tua tidak boleh jalan sendirian pada jam segitu. Insya allah akan ada hikmah dan pelajaran yang akan kita dapat di cerita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar